14 Juni 2014

Serumah Keluarga

Tiada terlihat lebih indah, bagi dua hati yang saling mencinta, yang semisal nikah.
Tiada terdengar lebih tuah, bagi dua pribadi yang menikah, yang semisal berkah.
Tiada terbaca lebih menjaga, bagi dua jiwa yang berkah, yang semisal sakinah.
Tiada teraba lebih membara, bagi dua sosok yang sakinah, yang semisal mawaddah.
Tiada terasa lebih surga, bagi dua sosok yang mawaddah, yang semisal rahmah.
Maka di lapis-lapis keberkahan,
rumah tangga surgawi itu menumbuhkan putra putri berbakti
yang mengenal Rabbnya, mentauhidkan Ilahnya,
memesrai kebersamaan dengan-Nya, menikmati ketaatan pada-Nya,
bersumsumkan akhlaq mulia, dan bersendikan adab jelita.
-Salim Afillah-

13 April 2014

Rinduku kembali terobati

Walau hanya beberapa menit saja.
Setidaknya terima kasih,
terima kasih karena kau telah menghampiriku, walau sejatinya kau tak datang.
Sahabat, ini sudah kesekian kalinya sejak pertemuan terakhir kita saat itu.
Aku lupa kapan terakhir kali ku tatap lekat wajahmu,
Aku lupa kapan terakhir kali kau genggam erat tanganku.
Aku lupa...
Ah...tapi tak mengapa sahabat,
Sejatinya tak ada yang luput dari ingatan, dan tak ada yang hilang dari sebuah kenangan.
Dan lagi - lagi percakapan singkat ini tak berujung,
Walau bulir itu tetap saja setia jatuh merubah rona wajah,
Tapi tetap akan ku ucap terima kasih.
Terima kasih sahabat, terima kasih.
Rinduku malam ini kembali terobati.

BBSN "Tuhan, Maaf Kami Sedang SIbuk"


Kata penulisnya, buku ini dibuat berdasarkan kisah dari pengalaman - pengalaman penulis. Berawal dari sebuah perjalanan yang dilakukan penulis, ditengah perjalanan penulis bertemu dengan pengamen kecil yang tengah melantunkan lagu "Gema Adzan". Lagu tersebut mengingatkan penulis pada kelalaian manusia dalam menjalankan perintah Allah, kemudian bermula dari kejadian tersebut penulis menulis buku"Tuhan, Maaf Kami Sedang Sibuk". Satu dari sekian banyak buku yang ditulis oleh Ahmad Rifa'i Rif'an. Buku ini mungkin cukup fenomenal dalam beberapa kalangan. Tadi pagi, alhamdulillah berkesempatan hadir di bedah buku beliau. Materi yang didapat lebih kurang seperti ini.
Kesibukan yang harus dilakukan dimasa muda :
1). Tuliskan Target Hidup. Seseorang yang menuliskan target hidupnya memiliki kemungkinan untuk berhasil 10 kali lipat dari pada orang yang tidak menuliskan target hidupnya.
Alkisah ada seorang ibu menyampaikan sebuah kalimat yang mampu menghantarkan seorang anak tersebut pada kesuksesan yang dimimpikannya.
"Nak. bermimpilah setinggi mungkin seperti apapun terbatasnya kau saat ini!". Demikian yang disampaikan oleh seorang ibu kepada anaknya. "Seorang ibu harus yakin bahwa apa yang dikatakan kepada anak, jika disampaikan berulang - ulang, berkali - kali, lambat laun akan menjadi kenyataan karena apa yang disampaikan ibu
kepada anak secara tidak langsung akan tertanam di otak bagian alam bawah sadar anak. Dan dalam berkomunikasi dengan anak, gunakan bahasa verbal dan non verbal yang baik." Kisah tersebut membuktikan bahwa apa yang disampaikan seorang ibu membuat anak tersebut berani bermimpi. Anak tersebut tumbuh menjadi pria yang sukses. Ia menuliskan mimpi-mimpinya, menuliskan target hidupnya. "Proposal Hidup U-25" Demikian judul tulisan target hidup yang dibuatnya. Pria ini memiliki target yang luar bisa, mimpi yang tinggi. Lulus Kuliah S1 paling lambat di usia 23, Menikah di usia 24 tahun, Punya anak di Usia 25 tahun, Menulis 40 buku sebelum usia 25 tahun, Menjadi pembicara Internasional, diliput oleh media Internasional, dan berbagai target hidup luar biasa lainnya. “Kun Fa Yakun”. Terjadi, maka terjadilah! Jika Allah berkehendak, maka tidak ada yang bisa menyangka. Mimpi – mimpinyapun satu persatu menjadi kenyataan. Maha Besar Allah yang Mempunyai Ketetapan.
Kunci sukses yang Insyaa Allah akan menjadi kunci untuk menghantarkan kepada kesuksesan adalah dengan bermimpi,berusaha dan berdo'a. Bermimpi setinggi - tingginya, berupaya sekuat - kuatnya, dan dekati Allah sedekat - dekatnya. Hal itulah yang diaplikasikan oleh pria tersebut untuk mencapai kesuksesannya.
Dalam kehidupan jangan mau jadi orang rata – rata yang memiliki siklus hidup monoton. Lahir, sekolah, kuliah, kerja, nikah, nyicil rumah, punya anak. Demikian pada umumnya siklus kehidupan yang dilalui manusia. “Ingat! Jangan Mau Jadi Orang Rata- Rata.” Maka lewati siklus tersebut dengan cara yang berbeda, dan lalui siklus hidup dengan mengharap ridho Allah.
Banyak yang bilang. Jalani saja hidup itu seperti air mengalir Tapi tahukah? Secara alaminya air hanya akan mengalir ke tempat yang rendah. Jadi, jangan mau hidup seperti air mengalir.

2. Pilih Pendidikan, Profesi, dan Kekasih yang tepat untuk Masa Depanmu.
Untuk memilih pendidikan yang tepat,maka temukan passion yang dimiliki semuda mungkin. Passion tersebut akan menghantarkan kita kepada pendidikan yang diinginkan. Kemudian jadikan passion yang dimiliki tersebut untuk mencari pekerjaan. Pilihlah profesi yang halal, yang dinikmati, tidak melalaikan dari mengingat Allah, dan tidak membuat diri jauh dari keluarga.
3. Tekunkan Ibadah.
Ibadah yang dilakukan akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan kita di dunia. Ibadah jika dilakukan secara rutin tidak lagi membuat kita merasakannya menjadi sebuah kewajiban tetapi membuat kita merasa bahwa ibadah tersebut adalah sebuah kebutuhan. Syarat diterimanya ibadah seseorang adalah apabila dilakukan dengan niat yang benar dan cara yang benar.
4. Hindari Maksiat, karena perbuatan maksiat berpengaruh terhadap kehidupan, berpengaruh terhadap menurunnya kemampuan intelektual. Ilmu diibaratkan sebagai cahaya dari Allah, dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada orang – orang yang suka bermaksiat.
5. Luaskan kontribusi. Lakukan kegiatan – kegiatan sosial yang bermanfaat, senantiasalah membantu sesama. Jangan pernah pikirkan siapa yang akan melihat kebaikan yang dilakukan. Cukuplah Allah Yang Melihat, Sesungguhnya Allah Maha Tahu.
6. Selami Samudera Ilmu. Manfaatkan masa muda dengan mencari ilmu. Ikuti , kajian – kajian keilmuan serta kegiatan – kegiatan yang akan membuat kita mendapatkan ilmu yang bermanfaat.
7. Perbanyak Kawan. Jalin silaturrahim. Masing – masing kita memiliki kelebihan dan kekurangan. Perbanyak kawan dengan saling melengkapi.
8. Ambil Peluang Besar. Orang yang tidak pernah melakukan kesalahan, maka ia tidak akan pernah merasakan hal – hal baru. Maka, habiskan jatah gagalmu di masa muda.

9. Hargai Waktu dengan tidak menghabiskan waktu dengan hal – hal yang tidak bermanfaat. Menghargai waktu bisa dilakukan dengan selalu merasa dikejar kematian. Karena dilakukan untuk kebaikan ataupun keburukan usia akan tetap berjalan menuju titik nol.
10. Benahi standar sukses. Miliki standar sukses tepat. 4 Tangga sukses, materi, bahagia, bermanfaat, dan abadi.
Semoga bermanfaat. :)

Padang, 13 April 2014. 

Edisi Memilih Pemimpin

Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam memilih pemimpin yaitu dengan memilih sosok pemimpin yang adil. Pemimpin yang baik adalah seorang pemimpin yang dikagumi oleh orang - orang yang dipimpinnya. Dalam memilih seorang pemimpin haruslah bersandarkan pada prinsip – prinsip Islam.
Prinsip Islam dalam memilih seorang pemimpin adalah dengan memilih seseorang yang bisa menghubungkan antara ikatan manusia dengan ikatan Allah, seseorang yang bisa menyeimbangkan antara kebutuhan dunia dan akhirat, dan seseorang yang adil. Pemimpin haruslah seseorang yang mampu menegakkan keadilan.
Adil adalah ketika tidak ada kecenderungan yang dipengaruhi oleh hawa nafsu dalam memutuskan sesuatu sehingga apa yang diputuskan menyenangkan hati orang lain dalam penerimaannya. Pemimpin yang adil akan dimuliakan oleh Allah dan darinya akan lahir generasi – generasi yang adil.
Seorang pemimpin yang adil diibaratkan sebagai seorang pejuang yang akan dihadapkan dengan berbagai ujian baik berupa harta dan tahta dari amanah yang diemban. Sehingga sebagai seorang pejuang, pemimpin haruslah bersandar kepada Allah. Jadikan rasulullah menjadi suri tauladan, renungi cara kepemimpinan rasulullah dan para sahabat, milikilah ilmu pengetahuan yang luas terutama pengetahuan tentang agama, dan merujuklah kepada Al-Qur’an dan Hadist.
Pemimpin yang adil adalah cermin tegaknya hukum.
Maka, ciptakanlah dari keluarga kita pemimpin – pemimpin yang soleh dan solehah.

Duhai Tuhan

Duhai Tuhan,
Pengetahuan-Mu meliputi segala sesuatu.
Kau mengetahui apa yang nampak dan apa yang tersembunyi,
Milik-Mulah apa - apa yang ada di langit beserta bintang - bintangnya
dan milik-Mu jualah apa - apa yang ada di bumi beserta segenap isinya.
Kau menggabungkan malam ke dalam siang, dan siang ke dalam malam.
Rahasia dan misteri yang tersembunyi di dalam hati manusia terbuka pada-Mu,
karena tidak ada satupun yang terlepas dari penglihatan-Mu.
Kau adalah penyebab getah tumbuh - tumbuhan mengalir pada hari - hari penuh kebahagiaan di musim semi.
Kau adalah penyebab darah mengalir melalui nadi hingga waktu kematian.
Dan Kau adalah Dia yang mendengar do'a dari mereka yang membutuhkan walau ketika mereka berpaling kepada-Mu.

Wajah yang dulunya dijumpai dengan rasa hormat

Diapun tahu, kau adalah bagian dari orang yang kuberikan cinta dan kasih sayang.
Akupun yakin kau mampu merasakannya.
Banyak hal yang mungkin telah kita jalani dan lewati bersama,
Banyak kisah yang mungkin telah kita ukir dalam lembaran kisah kehidupan kita.
Bagaimana tidak, hampir 2 tahun lamanya kau dan aku menjalin kisah,
Tidak hanya kita, tapi juga mereka.
Masih ingatkah kau ketika pertama kalinya kita dipertemukan?
Ah...mungkin gambaran itu bagimu sudah mulai samar.
Atau mungkin kau juga sudah lupa.
Tapi dalam memoriku ia masih tergambar jelas, dan aku masih mampu mengingatnya dengan lekat.
"Kau", adalah satu dari sekian wajah yang dulu kujumpai dengan rasa hormat

Andai dosa dijadikan dalam bentuk bau busuk

Apa yang kau bayangkan ketika kau membicarakan orang lain tentang hal yang kau tak sukai darinya?
Apa yang kau pikirkan ketika kau membicarakan keburukan orang lain yang kau sendiri belum tentu lebih baik darinya?
Maka memohon ampunlah atas segala sesuatu yang kau lakukan,
Sungguh,kaupun belum tentu jauh lebih baik darinya.
Bisa saja kau lebih buruk dari apa yang kau bicarakan,
Andai saja Allah jadikan setiap dosa yang kau lakukan dalam bentuk bau busuk bahkan dalam bentuk bau yang teramat busuk,
Mungkin tidak akan ada satu orangpun yang akan mau berada di dekatmu,
Bahkan untuk sekedar mendekatpun mungkin tidak akan ada yang mau karena bau busuk yang ditimbulkan oleh dosa - dosa yang kau lakukan.

Ujian adalah hadiah dari Allah

Allah tidak akan membebani seseorang kecuali diluar kesanggupannya. Ia mendapat pahala kebajikan yang diusahakannya, dan ia menanggung dosa atas kejahatan yang dilakukannya. (QS. Al-Baqarah : 286).
Allah tidak akan menguji hambaNya diluar kesanggupan hambaNya. Allah tau bahwa kita akan kuat dalam menghadapi ujian yang tengah dihadapi.
Oleh karena itu Allah hadiahkan ujian untuk kita. Kadang kitalah sebagai hambaNya yang tidak bisa sabar dan bertahan dalam mengahadapi ujian yang sedang melanda. Setiap kita punya episode kehidupan masing - masing, dan dalam setiap episode tersebut tentu tidak dapat kita pungkiri akan ada ujian didalamnya yang dihadirkan oleh Allah. Tergantung bagaimana kita menyikapinya. Maka yang memiliki hati yang sabar dan ikhlaslah yang akan mampu mengambil hikmah dari setiap ujian yang diberikan padanya.
Bahwa dengan apa yang Allah berikan, sesulit apapun ujian yang datang harus diyakini sebagai bentuk kasih sayang Allah agar kita mampu menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Kalaulah ujian yang dijalani saat ini terasa lebih berat dari sebelumnya, maka tetaplah bersyukur. Tetaplah yakin kalau semua akan bisa dilalui seperti ujian - ujian sebelumnya.
"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan" (QS. Al-Insyirah : 5-6)
Ada rahasia dibalik rahasia dari setiap ujian yang diberikan Allah kepada hambaNya. Karena Allah pasti punya maksud kenapa memberikan ujian kepada hamba - hambaNya. Jangan pernah ragu akan janji datangnya pertolongan Allah. Allahlah yang punya kuasa atas segala sesuatu. Yakinlah ada kasih sayang Allah atas ujian yang datang saat ini. Krna bisa saja ujian yang didatangkan Allah adalah bentuk panggilan Allah pada hati kita untuk bisa kembali dekat denganNya dan lebih dekat lagi denganNya. Seperti biasa, ini hanya masalah waktu, insyaa allah semuanya akan baik - baik saja. Insyaa Allah.

28 Maret 2014

Untukmu sahabatku

Sahabatku yang amat sangat kurindui, teramat sangat kurindu bahkan saking merindunya aku tak mampu menerjemahkan rinduku.
Sahabatku yang amat sangat kucintai, teramat sangat ku cinta, bahkan saking cintanya aku selalu sulit mengungkapkan cintaku padamu, walau hanya sekedar kata aku mencintaimu.
Sahabatku yang amat sangat ku sayangi, teramat sangat kusayangi bahkan saking sayangnya aku selalu saja tak mampu membendung setiap rasa yang mengisi relung hatiku.
Sahabatku yang amat sangat, dan teramat sangat kurindui, sungguh aku teramat rindu, amat sangat rindu.
Bahkan ketika ingin ku ungkap rindu, hanya tangis yang menemaniku ketika rinduku kian menggebu.
Sahabatku yang amat sangat, dan teramat sangat kucinta, sungguh aku teramat mencinta, amat sangat cinta.
Bahkan ketika aku ingin mengucapkan cinta, hatiku tergugu karena seketika lidahku kelu ketika aku ingin mengucap cinta padamu.
Sahabatku yang amat sangat, dan teramat sangat kusayangi, sungguh aku teramat sayang, amat sangat sayang.
Bahkan ketika ingin ku perlihatkan wujud sayangku, aku seketika terpaku karena takut caraku hanya akan hadirkan pilumu.
Sahabatku, sungguh..,sungguh..,
Sungguh tiada pernah kujumpai sahabat yang begitu ku ingini selain kau.
Sungguh belum ada seorangpun sahabat yang begitu kucintai dan kusayangi selain kau. Dan sungguh tiada pernah kumiliki rindu seorang sahabat sebegininya rindu selain pada kau.
Sungguh semuanya sudah kuat terpatri menghujam hati.

23 Maret 2014

Jiwaku kembalilah

Duhai hati, sungguhpun kau bersedih maka tiadalah guna melainkan hanya akan membuatmu semakin jatuh dan terpuruk kedalam lembah yang kau tak pernah harapkan untuk berada disana.
Sungguhpun kau menangis tiada guna karena hanya kau yang mampu merasakan sakit dan sedih yang mendera.
Sungguhpun kau kecewa maka tetap tiadalah guna karena memang hanya kau yang rasa. Duhai jiwa, aku tau kau rapuh, bahkan semakin hari kau semakin telihat rapuh.
Tapi taukah kau aku benci dengan kerapuhanmu?
Sakitmu buatku remuk, sedihmu buatku jatuh.
Maka bantulah aku kembalikan kau yang dulu.
Kau yang selalu saja hadirkan kedamaian dan ketentraman di jiwa,
Kau yang dikala semangatnya hadirkan kebahagiaan di dalam dada.
Aku rindu kau,
Maka kembalilah "jiwaku."

10 Maret 2014

Pembuktian

Kalaulah cinta mampu dibuktikan hanya dengan sebatas ungkapan aku mencintaimu, maka jelas tidaklah perlu hal lain untuk pembuktian dari sebuah cinta.
Karena siapapun mampu mengucapkan aku mencintaimu.
Termasuk yang sebenarnya tidak mencintai sekalipun.
Tapi sayang, cinta tak akan mampu dibuktikan hanya dari ungkapan itu, bukti cinta jelas tak hanya sekedar dari ungkapan aku mencintaimu.
Kadang cinta perlu banyak hal untuk membuktikannya.
Perlu pembuktian lebih dari sekedar ungkapan aku mencintaimu.
Bukankah seseorang mampu merasakan cinta karena sebuah pembuktian yang tak hanya sekedar dari sebuah ungkapan?
Cinta jelas bukan hanya perihal sebuah ungkapan, bukan perihal penyampaian, bukan perihal perkataan.
Tapi cinta adalah sebuah tindakan, suatu wujud pembuktian nyata dari cinta.
Bukankah dari tindakan dan sikaplah seseorang mampu merasakan sebuah cinta? Mungkin yang tidak mencintai sekalipun juga mampu melakukan tindakan yang terkesan seolah mencinta.
Tapi tetap, yang demikian akan bertahan sesuai dengan masanya, dan ia tak akan mampu bertahan lama.
Maka yang benar - benar mencintalah yang mampu membuktikan cinta yang sebenarnya cinta.
Tidak sebatas ungkapan kata, tapi disertai dengan tindakan dan sikap dalam wujud nyata. Dan ia akan mampu bertahan lama, karena ia tak bermasa.

08 Maret 2014

Cinta Qur'an

Bahwasanya cinta adalah wujud dari sebahagian jiwa,
Sepotong bagian dari hati yang membuat setengah jiwa menjadi utuh.
Jika mencinta maka jelas ada tuntutan untuk setia,
Jika mencinta maka jelas tak ada yang lain selain dia
Jika mencinta maka banyak waktu yang dihabiskan untuknya
Dan di dalam hati jelas hanya ada dia.
Dia satu - satunya
Sama halnya dengan mencintai Al-Qur'an, mencintai Al-Qur'an bukan berarti cukup hanya dengan melantunkan ayat-ayatnya saja, tidak hanya dengan mempelajarinya saja, tidak hanya dengan mengajarkannya saja, pun juga tidak hanya dengan membaca dan menghafalkannya saja, Tapi lebih kepada membuat semuanya menjadi satu bagian utuh.

Perasaanku

Apalah artinya perasaan ini,
Sakitpun ia kau sepertinya tidak terlalu peduli.
Lagipula perasaan tetaplah perasaan,
Lambat laun ia akan mereda,
Jika hati mampu membuatnya damai, maka ia akan berlalu dengan sendirinya,
Jika tidak, pun kau sepertinya tetap tidak akan terlalu peduli.
Maka biarlah, biarlah ia ku bungkus bersama setiap hal yang mendera
Biarlah ia bersamaku, "perasaanku"

Pantaskah?

Kadang hampir setiap waktuku ku habiskan untuk menunggu kebahagiaan.
Setiap detikku ku serahkan untuk menanti kepastian.
Tapi sungguh, tak ingin kubiarkan ada ruang dihati untuk kebahagiaan yang teramat saat ini, sungguh!
Kau tahu bagaimana rasanya ketika penantianmu seolah - seolah dibayangi oleh kebahagiaan semu?
Saat kau tengah berharap ia datang menjadi penawar kesedihan,
Namun seketika itu juga ia pergi bersama kebahagiaanmu,
Selang beberapa waktu iapun datang kembali.
Dan tak lama kemudian ia kembali lagi untuk pergi.
Lantas pantaskah aku berharap banyak untuk kebahagiaan?

Jika seseorang tahu

Jika seseorang tau bagaimana tidak senangnya terabaikan, maka jelas dia tidak akan mengabaikan,
Jika seseorang tau bagaimana sedihnya disakiti, maka jelas ia tidak akan menyakiti,
Jika seseorang tau bagaimana sakitnya dilupakan, maka jelas ia tidak akan mau melupakan.
Pun demikian juga adanya dengan berbagai hal yang tidak menyenangkan, hal yang menyedihkan dan hal menyakitkan lain yang tidak ingin dirasakan,
Maka, jelas dia tidak akan melakukan hal tersebut, karena dia tau bagaimana sedih dan pahitnya diperlakukan demikian.

04 Februari 2014

Bagian yang membuat utuh

Bagaimana mungkin aku tidak akan menunggu,
Sudah jelas kau adalah bagian kisah yang tak akan bisa ku hapus dari lembaran dalam setiap cerita keseharianku.
Tanpamu jelas akan ada yang kurang.
Tanpamu ceritaku sumbang,
dan tanpamu alurku keliru.
Kau adalah setengah dari satu bagian yang membuat utuh.

Kadang waktu terlalu tega membuat kita menunggu.
Kadang kita yang tidak terlalu sabar menunggu sesuatu yang jelas - jelas pasti akan berlalu.
Waktukah yang tega, atau kitakah yang tidak terlalu sabar?
Mungkin memang kita yang tidak terlalu sabar menunggu sesuatu yang jelas - jelas pasti akan berlalu bersama waktu.
Ingat saja ketika semua digulir kembali,
sudah lama sekali bukan?
Jadi bagaimana mungkin tanpa basa basi kita menganggap waktu yang tega membuat kita menunggu?

Seperti Kehilangan

Sungguh...jika seperti ini aku merasa seperti kehilangan.
seperti ada sesuatu yang pergi, 
Walau jelas memang tidak ada yang hilang,
dan sejatinya tidak ada yang pergi.
Tapi kau tahu bahwa ada yang berbeda,
ada yang berubah dari biasanya.
Aku tahu, kita tidak terlalu lugu untuk memahami apa yang terjadi,
tidak aku ataupun kau.
Ia sudah terlanjur mekar sebelum masanya,
bahkan tumbuh subur bersemi jauh di dasar hati yang tak tersentuh.
Dan aku benar - benar seperti kehilangan

Hari ini kita kembali bersama

Lama sekali waktu membuat kita tak bersama,
Bahkan kesibukan sepertinya membuat kita lupa,
Terlena dengan segala hal yang membuat kita seperti saling tak peduli.
Aku sibuk dengan duniaku, dan begitupun kalian,
Sibuk dengan dunia kalian masing - masing.
Hari ini serasa kembali ke beberapa waktu yang lalu
Masa dimana kita selalu bersama,
Rindu berkumpul untuk saling berbagi.
Bergandengan tangan dengan mesra,
bercerita dan tertawa renyah dengan hal yang saling kita utarakan satu sama lain.
Lama tanpa tawa, dan canda.
Jauh dari senda gurau yang tadi kembali hadir di pelataran menjelang senja.
Dan lagi, hari ini kita kembali bersama.

Keputusan Takdir

Seperti inilah,
Memang akhirnya kita tetap harus menerima keputusan takdir.
Dan sejatinya kita harus ttap ikhlas menerima apa yang kita dapatkan.
Ah...semuanya akan berlalu juga kan sahabat?
Mungkin kali ini takdir harus tega membuat kita terpisah,
Kadang rasanya memang berlebihan,
ketika apa yang kita harapkan dan inginkan kali ini tidak terwujud.
Ketika kita punya harapan untuk bisa selalu bersama dan dipertemukan tapi nyatanya kita terpisah.
Tapi bukankah ttap akan ada hikmah dibalik semuanya?
Bukankah akan lebih banyak lagi kisah baru yang nantinya bisa kita saling bagi dan ceritakan satu sama lain ketika kita berkumpul setelah lama tidak bersama karena ketetapan hari ini?
Insyaa Allah ada hikmahnya sahabat, insyaa allah,
Yang penting kita harus tetap ikhlas, sabar dan tetap semangat menjalani semuanya.
Allah selalu punya skenario yang indah untuk hamba-hambaNya.

25 Januari 2014

Pagi ini kau menangis lagi dik!

Teruntuk adikku tersayang karena jelas memang hanya kau satu - satunya adik yang ku miliki.
Adik yang teramat ku cintai walaupun mungkin kau kadang mempertanyakan cinta dan kasih sayangku.
Jangan menangis lagi yah dik.
Dik...ah, pagi ini kau menangis lagi, sama seperti beberapa malam yang lalu ketika kau menangis karena sesak memikirkan tuntutan perkuliahanmu yang harus diselesaikan.
Menangis karena ada permintaanmu yang mungkin jadi topik hangat bagi ayah dan ibu saat itu.
Adikku yang begitu kuat dan amat sangat jarang menangis,
Amat sangat jarang, karena memang hanya beberapa kali ku temui kau menangis.
Kau begitu berani, begitu tegar.
Seperti selalu garang menghadapi setiap hal yang kau lalui.
Tapi pagi ini kau menangis
Sedih sekali ketika melihatmu menangis dik.
Bahkan jika kau tau,
aku diam - diam menyeka buliran yang menggenang dipelupuk mataku ketika membelakangimu agar kau tidak tahu kalau akupun ikut menangis.
Dik...pagi ini kau menangis lagi.
Maafkan uni yah.

Seseorang yang berarti

Kadang kehadiran seseorang yang berarti bagi kita memang memiliki pengaruh yang besar terhadap apa yang dirasakan, terhadap apa yang dipikirkan dan terhadap apa yang dilakukan.
Mereka berpengaruh besar terhadap banyak hal bahkan terhadap apapun yg ada di hidup kita.
Baik ketika hati sedang dalam kondisi normal, atau ketika hati sedang berada di posisi yang lebih atau sebaliknya ketika hati tengah berada pada posisi yang tidak diinginkan.
Ketika berada dalam keadaan normal atau stabil, kehadiran mereka yang berarti mampu membuat hidup terasa menjadi lebih bermakna, pun ketika sedang berada di posisi yang lebih atau yang sedang diinginkan, kehadirannya membuat apa yang sedang dirasakan menjadi lebih teramat berarti.
Dan lagi ketika sebaliknya saat hati berada pada posisi yang tidak diinginkan, maka ketika inilah kehadirannya akan terasa menjadi lebih amat sangat bermakna dan begitu berarti.
Ketika kau kehilangan semangat, ketika hati resah , ketika gelisah, ketika gundah, dan saat hati sedang tidak berada pada posisinya,
Maka jelas mereka yang berartilah yang bisa dijadikan sandaran, menjadi tempat mencurahkan, dan tempat yang akan mampu menjadikanmu kembali kepada posisi normal sebagaimana mestinya,
Bahkan ketika mampu secara langsung melampiaskan semuanya dan kau mendapatkan hal yang lebih dari yang dibutuhkan hatimu, maka bisa saja dia mampu menjadikanmu jauh merasa lebih baik dari sebelumnya.
Namun, ini bisa terjadi ketika orang yang berarti tersebut juga merasa kita adalah orang yang berarti baginya, atau setidaknya orang yang berarti tersebut adalah mereka yang peduli. Dan mereka mungkin saja orang tua, kakak, adik, "teman sejati", atau sahabatmu.

Aceh is Amazing!

Kali pertamanya setelah melalui perjalanan ke daerah baru, rasa rindu amat sangat membekas.
Bahkan sampai sekarang masih terasa aroma kehangatan dari setiap yang dilalui.
ACeh, daerah yang jadi dambaan beberapa tahun yang lalu untuk bisa dikunjungi, alhamdulillah Allah akhirnya mewujudkan di akhir tahun 2013 melalui kegiatan yang sama - sama kita jalani beberapa hari ini.
Sungguh, rasa haru memenuhi relung hati dari setiap perjalanan kisah yang dilewati.
Banyak cerita yang begitu menggugah, tempat - tempat yang mengagumkan dan orang - orang yang begitu ramah dan bersahabat,
Senang dan bersyukur bisa menjadi bagian dari teman - teman semua,
Mohon maaf untuk segala sesuatu yang tidak berkenan, mohon maaf untuk banyak hal dan terima kasih untuk semuanya,
Walau saat ini belum jadi sampai ke sabang 0 Km-nya Indonesia, semoga Allah nanti mengizinkan untuk bisa kembali ke Aceh dan bisa sampai ke Sabang. Amin.
Kembali ke dunia nyata dan beraktifitas di tempat semula setelah lebih kurang 1 minggu menikmati perjalanan dan mendapatkan pengalaman dari Aceh.
You're is awesome, guys!
Aceh is Amazing!



2 Januari 2014, 10:17PM

"Go Traveling and see the world"

 "Go traveling and see the world!"
 Hasil dari tarian malam melingkar ala YERT 2013 Reg.Aceh. dengan nyanyian "Tumpa - tumpa - tumpa papa" yang ending lagunya pake "aha"alhasil dapat kado dari kak Alvi Chairiah,
Makasih kadonya kakak,
"Awesome" Aceh bikin tambah semangat untuk bisa pengen lebih banyak lagi belajar dengan mencari pengalaman dari setiap perjalanan.
Kemarin Aceh, pangkalnya Indonesia semoga selanjutnya Papua, ujungnya Indonesia, "sabang - merauke", atau kalau bisa lebih jauh lagi, amin.
Daerah baru, suasana baru, orang - orang baru, salah satu hal yang akan semakin menyadarkan kamu akan besarnya kuasa Allah.
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"

"Malam Keakraban YERT Reg.ACEH 2013"

Takdir

Bukankah demikian kebanyakan manusia memiliki sifat?
Ketika keinginan - keinginan tidak terpenuhi dan do'a - do'a yang dipanjatkan tidak kunjung terkabulkan, apa kita pernah berpikir bahwa semua itu Allah berikan demi kebaikan kita? 

Kadang kita selalu merasa yakin bahwa kita mengetahui apa yang kita butuhkan. 
Namun, terkadang kebutuhan sering kali keliru dengan keinginan, atau hal - hal yang kita inginkan tapi tidak kita butuhkan yang terkadang menjadi penyebab kejatuhan kita. 
Kita tidak akan pernah merasa salah dalam mengajukan keiginan. 
Tapi masa depan adalah hal yang trsembunyi dari pandangan kita. 
Benang takdir seseorang terbentang jauh menembus dunia kasatmata, kita tidak akan dapat melihat kemana ia akan berujung. 
Siapa yang dapat mengetahui kenikmatan hari ini akan membawa kesengsaraan di keesokan hari, atau sebaliknya kesengsaraan hari ini akan berbuah kenikmatan di hari esok?

25 Januari 2014

Seringkali mimpi terlihat begitu nyata,
dan begitu penuh oleh cahaya kebenaran,
hingga cahaya meresap ke dalam seluruh tubuh dan menerangi waktu keterjagaan.
Seperti itulah mimpi.
Ketika bangun pada suasana pagi yang dipenuhi kebahagiaan,
langit seolah sejernih kristal dan dipenuhi oleh keharuman yang hanya dapat dititipkan kebawah oleh surga.
Sepi angin yang begitu melenakan, dikirim untuk membangunkan dan mengingatkan akan indahnya kehidupan
Seluruh kehidupan yang terbentang di depan mata bagaikan hamparan kebun mawar yang menakjubkan dan dipenuhi oleh keajaiban.
Kadang takdir mulai lelah dengan penderitaan,
sehingga lambat laun ia telah menyerahkan kita kepada kebahagiaan.
Tapi apakah itu sudah terlambat?

Mengenal, Mengetahui dan Memahami

Sebut saja ini tentang perkara tahu dan tidak tahu,
ah, mungkin bukan tahu dan tidak tahu, kita pakai saja kata "memahami".
Perkara tentang memahami dan tidak memahami.
eh, tapi tidak bisa juga jika hanya dipakai kata memahami.
Jadi mari kita gunakan saja setiap kata yang nantinya perlu digunakan.
:)
Hem, perkara merasa sangat mengenal, sangat tahu, sangat memahami mungkin sering kita dengar ketika kita melihat seseorang memiliki kedekatan hubungan dengan orang lain.
Bagaimana mungkin kita bisa merasa begitu yakin bisa mengetahui seseorang dengan amat sangat ketika kita baru mengenalnya padahal baru beberapa waktu?
Bagaimana mungkin kita bisa merasa begitu memahami seseorang karena kita sudah cukup lama bersamanya?
Kadang seseorang merasa begitu yakin sudah sangat mengenal seseorang yang dekat dengannya, mengaku tahu, mengaku paham, mengaku mengerti.
Padahal jelas tidak segampang itu, jelas tidak semudah seperti ketika kita bertemu seseorang di suatu tempat kemudian kita berkenalan lantas setelah itu kita tahu siapa namanya, dia tinggal dimana, dan lain sebagainya.
Jelas tidak semudah itu.
Berbicara tentang mengenal, mengetahui, dan memahami seseorang tentu bukan merupakan perkara yang mudah, bukan menjadi hal yang bisa dengan gampang kita lakukan.
Apalagi jika mengaku mengenal, mengetahui dan memahami orang tersebut dibarengi juga dengan kata sangat.
Bisa saja ketika kita sudah memiliki kedekatan, dan mengenal seseorang dalam waktu yang lama kita "merasa" sudah begitu tahu dan paham dia seperti apa.
Nah, yang perlu digaris bawahi adalah kata merasa. Merasa sudah mengenal dan sangat tahu dengan seseorang bukan berarti benar - benar tahu dan paham. Ya...karena memang bukan perkara yang gampang.
Orang yang sudah hidup bersama, makan bersama, tinggal bersama dan setiap hari bersama saja belum tentu mampu dengan baik mengenal atau mampu mengakui ia sangat memahami orang yang hidup bersamanya.
Karena jelas, perkara ini bukan perkara yang gampang dan jelas tidak mudah.
Tidak ada orang lain yang bisa tahu, paham dan mengerti tentang seseorang selain dirinya sendiri.
"Kamu tidak akan pernah bisa benar - benar tahu, benar - benar paham dan benar - benar mengerti seseorang
hingga kamu melihat segala sesuatu dari sudut pandangnya, hingga kamu menyusup ke balik kulitnya, dan menjalani hidup dengan caranya"
:)

Sebab Akibat

Ah sudahlah!
Sudah...
Kau memang harus selalu berdamai dengan perasaanmu.
Seringkali, bahkan sudah terbiasa kau merasakannya bukan?
Yakinlah...Tuhan punya maksud, dan pastinya memang demikian.
Ketika kau sering diperlakukan orang lain dengan sesuka mereka, maka jelas itu hak mereka.
mereka punya hak ingin bersikap seperti apa padamu bukan?
Apakah kau merasa kau sudah bersikap baik?
Ah...sadarlah! Kau masih belum baik, bahkan mungkin kau jauh dari baik.
Ketika kau memperlakukan orang baik bukan berarti mutlak kau harus diperlakukannya baik bukan?
Cukup kau ingat dan selalulah genggam erat bahwa hukum sebab akibat itu tetap akan berlaku.
Bagaimanapun itu pasti akan berlaku..
Kalau tidak sekarang, besok, kalaupun tidak besok, masih ada lusa, atau masih ada besok - besoknya lagi.
Kalau bukan orang yang bersangkutan yang merasakan, maka setidaknya kau yang akan merasakannya.
Bercerminlah pada diri sendiri, bercerminlah dari apa yang kau lakukan terhadap orang lain.
Belajarlah dari cara kamu bersikap kepada orang lain dan dari cara orang lain bersikap terhadapmu.
Jika baik yang kamu lakukan, maka baik pulalah yang kamu peroleh,
pun begitu sebaliknya, jika tidak baik, maka mungkin saja kamu jauh mendapatkan perlakuan yang lebih tidak baik.