hingga kamu menyusup ke balik kulitnya,
dan menjalani hidup dengan caranya"
Tidak ada orang lain yang bisa tahu, paham dan mengerti
tentang seseorang selain dirinya sendiri.
hati yang mengetahui,
hati yang mengerti,
dan hati yang memahami.
Bukankah segala sesuatunya memang tidak mutlak harus sesuai
dengan apa yang kita inginkan dan kita harapkan?
Terkadang apa yg kita inginkan tidak sesuai dengan apa yg
kita harapkan,
dan begitupun sebaliknya, terkadang apa yg kita harapkan tidak
sesuai dengan apa yg kita inginkan.
Apa yang terjadi sedikitnya mampu memberikan pemahaman
Bahwa "Sejatinya Kamu Memang Sendiri".
Ingat dengan apa yang tadinya dialami?
Bahkan orang - orang yang kau anggap akan sangat mengertipun
juga tidak paham.
Jangankan untuk mengerti atau memahami, mencoba untuk
memosisikan diripun juga tidak.
Malah mereka menjauh, dan kamu sendiri,
ditinggalkan sendiri dalam suasana hati yang tidak
diinginkan.
Dan lagi - lagi "Sejatinya Kamu Memang Sendiri"
Tidak semua manusia mengerti segala perasaan yang ada dihati
kita.
tidak pula dapat selalu memahami gejolak jiwa dan raga di
dalam diri kita.
janganlah selalu mengharapkan orang lain harus mengerti akan
perasaanmu.
walaupun ia adalah sahabat karibmu sendiri.
Bisa jadi hari ini dia adalah orang yg sangat mengerti akan
perasaan hatimu.
Namun mungkin juga esok dialah orang yang paling tidak
memahamimu.
Belajar untuk tidak terlalu memikirkan sesuatu berlebihan,
jika kamu peduli maka tidak ada tuntutan agar orang lain
juga peduli.
Belajar untuk melakukan semua dengan ikhlas, tanpa adanya
pengharapan.
jika suatu saat hal
tersebut dialami maka kamu tidak akan berharap bahwa orang lain akan melakukan
hal yang sama dengan apa yang kamu lakukan ketika mereka yang mengalami.
Jika semua terulang kembali,setidaknya tidak akan ada lagi
kekecewaan
Karena dengan demikian kamu sudah sangat paham, bahwa
“Sejatinya Kamu Memang Sendiri”
Ya, “Sejatinya Kamu Memang Sendiri”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar