Definisi Teknologi Pendidikan ( 1963 – 1994
)
1.
Definisi 1963 :
Di tahun 1963, definisi teknologi pendidikan digambarkan bukan hanya sebagai sebuah media. Definisi ini menghasilkan dengan suatu komisi pengawas yang dibentuk oleh Departemen Pendidikan Audio visual (sekarang dikenal sebagai Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan). Hal ini merupakan suatu hal yang berangkat dari pandangan “tradisional” terhadap teknologi pendidikan. Definisi kini lebih memusat pada desain pembelajaran dan penggunaan media sebagai pengendalian proses belajar. Lebih dari itu pengertian kini lebih menganalisa serangkaian langkah-langkah penerapan, perancangan, dan penggunaan. Langkah-langkah ini mencakup perencanaan, produksi, pemilihan, pemanfaatan, dan manajemen. Perubahan disini mencerminkan bahwa, bagaimana lingkungan dan kemajuan zaman dapat mengubah sebuah definisi dan praktek dari teknologi pendidikan.
Kelebihan : Dalam definisi ini teknologi
pendidikan dapat mengubah praktek dari
teknologi pendidikan
sesuai dengan keadaan lingkungan dan kemajuan zaman. Kekurangan : Definisi ini lebih memusat pada desain pembelajaran
dan penggunaan media sebagai pengendalian proses belajar.
2.
Lumsdaine (1964)
:
Mengatakan bahwa teknologi pendidikan
dapat dijadikan aplikasi ilmu pengetahuan pada praktek pendidikan.
Menurut definisi ini intinya
teknologi pendidikan itu dipandang sebagai suatu proses mengembangkan kemampuan
manusia.
Kelebihan : Dalam definisi
ini teknologi pendidikan dapat mengembangkan kemampuan manusia.
Kekurangan: Dalam definisi ini tidak dijelaskan proses yang
bagaimana yang dapat mengembangkan kemampuan manusia.
3.
Komisi Pengawas
Teknologi Pendidikan 1970 :
Definisi
selanjutnya merupakan definisi tahun 1970-an yang dikeluarkan oleh Komisi
Pengawas Teknologi Pendidikan. Komisi pengawas ini dibentuk dan dibiayai oleh
pemerintah Amerika Serikat untuk menguji permasalahan dan manfaat potensial
yang berhubungan dengan teknologi pendidikan di sekolah-sekolah.
Menurut Komisi Pengawas Teknologi Pendidikan bahwa teknologi pendidikan adalah suatu cara yang sistematis dalam mendesain, melaksanakan, dan mengevaluasi proses keseluruhan dari belajar dan pembelajaran dalam bentuk tujuan pembelajaran yang spesifik, berdasarkan penelitian dalam teori belajar dan komunikasi pada manusia dan mengunakan kombinasi sumber-sumber belajar dari manusia maupun non manusia untuk membuat pembelajaran lebih efektif.
Menurut Komisi Pengawas Teknologi Pendidikan bahwa teknologi pendidikan adalah suatu cara yang sistematis dalam mendesain, melaksanakan, dan mengevaluasi proses keseluruhan dari belajar dan pembelajaran dalam bentuk tujuan pembelajaran yang spesifik, berdasarkan penelitian dalam teori belajar dan komunikasi pada manusia dan mengunakan kombinasi sumber-sumber belajar dari manusia maupun non manusia untuk membuat pembelajaran lebih efektif.
Intinya
menurut konsep ini tujuan utama
teknologi pembelajaran adalah membuat agar suatu pembelajaran lebih efektif. Dengan cara mendesain, melaksanakan dan
mengevaluasi secara sistematis berdasarkan teori komunikasi dan belajar
tentunya, serta memanfaatkan segala sumber baik yang bersifat manusia maupun
non manusia, dengan demikian, sejak tahun 1970-an, sudah ada pandangan bahwa
manusia (dalam hal ini guru) bukanlah satu-satunya sumber belajar.
Kelebihan :
Dalam definisi ini teknologi pendidikan lebih menegaskan bahwa manusia (dalam
hal ini guru) bukanlah satu-satunya sumber belajar.
Kekurangan : Peran guru menjadi tidak begitu efektif dalam proses
pembelajaran.
4. AECT (1972) :
Teknologi pendidikan adalah satu
bidang/disiplin dalam memfasilitasi belajar
manusia melalui identifikasi, pengembangan, pengeorgnasiasian dan
pemanfaatan secara sistematis seluruh sumber belajar dan melalui pengelolaan
proses kesemuanya itu.
Inti dari definisi ini, jelas dikatakan bahwa teknologi
pendidikan adalah suatu disiplin ilmu yang memfokuskan diri dalam upaya
memfasilitasi belajar pada manusia. Jadi obyek formal teknologi pendidikan
menurut pengertian ini adalah bagaimana memfasilitasi belajar. Melalui
identifikasi, pengembangan, pengeorgnasiasian dan pemanfaatan secara sistematis
seluruh sumber belajar. Disamping itu, melalui pengelolaan yang baik dan tepat
terhadap proses daripada pengembangan, pengorgnasiasian dan pemanfaatan secara
sistematis seluruh sumber belajar tersebut.
Kelebihan : Dalam definisi ini teknologi pendidikan disiplin dalam
memfasilitasi pembelajaran secara sistematis seluruh sumber belajar.
Kekurangan : Pengelolaan proses untuk memfasilitasi pembelajaran harus dilakukan
secara keseluruhan.
5. AECT (1977) :
Teknologi
Pendidikan adalah proses kompleks yang terintegerasi meliputi orang, prosedur,
gagasan, sarana dan organisasi untuk menganalisa masalah dan merancang.
Melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah dalam segala aspek
belajar manusia.
Intinya
sudah jelas menurut pengertian ini bahwa obyek formal teknologi pendidilkan
adalah memecahkan masalah belajar manusia. Dilakukan dengan cara menganalisis
masalah terlebih dahulu, baru kemudian melaksanakan, menilai dan mengelola
pemecahan masalah tersebut.
Kelebihan : Dalam definisi ini teknologi pendidikan dapat
memecahkan masalah belajar manusia.
Kekurangan : Definisi ini dianggap
terlalu rumit karena dalam memecahkan masalah
harus menganalisis masalah terlebih dahulu,baru kemudian
melaksanakan,menilai dan mengelola pemecahan masalah tersebut.
6.
AECT (1994) :
Teknologi Instruksional adalah teori dan praktek dalam
mendesain, mengembangkan, memanfaatkan, mengelola, dan menilai proses-proses
maupun sumber-sumber belajar.
. Definisi ini menegaskan adanya lima
domain (kawasan) teknologi pembelajaran,
yaitu kawasan desain, kawasan pengembangan, kawasan pemanfaatan, kawasan
pengelolaan, dan kawasan penilaian baik untuk proses maupun sumber belajar.
Seorang teknolog pembelajaran bisa saja memfokuskan bidang garapannya dalam
salah satu kawasan tersebut.
Kelebihan : Dalam definisi
ini teknologi pendidikan memiliki kelebihan bahwa setiap teknolog dapat
memfokuskan pembelajaran kedalam bidang garapannya.
Kekurangan : Dalam definisi ini
dikhawatirkan para teknolog hanya cenderung mendalami bidang yang digarapnya
sehingga kurang mengetahui bidang garapan lain yang seharusnya saling menyokong
satu sama lain.
7. Wikipedia,ensiklopedia
bebas
Teknologi pendidikan adalah kajian dan praktek untuk membantu proses belajar dan
meningkatkan kinerja dengan membuat, menggunakan, dan mengelola proses dan
sumber teknologi yang memadai.
Intinya
bila
teori belajar dan pembelajaran mencakup proses dan sistem dalam belajar dan
pembelajaran, teknologi pendidikan mencakup sistem lain yang digunakan dalam
proses mengembangkan kemampuan manusia.
Kelebihan : Dalam definisi ini teknologi pendidikan dapat mencakup sistem lain
yang digunakan dalam proses mengembangkan kemampuan manusia.
Kekurangan : Jika sumber teknologi yang digunakan kurang memadai maka
perkembangan kemampuan manusia akan terhambat.
Perbandingan antara definisi satu dengan yang lain
1.
Definisi teknologi pendidikan tahun 1963 menyesuaikan praktek
teknologi pendidikan dengan keadaan lingkungan dan kemajuan zaman.
2.
Definisi teknologi pendidikan menurut Lumsdaine (1964), menjelaskan bahwa teknologi pendidikan dapat
mengembangkan kemampuan manusia.
3.
Definisi teknologi pendidikan menurut Komisi Pengawas
Teknologi Pendidikan (1970) lebih menegaskan bahwa manusia (dalam hal ini guru) bukanlah
satu-satunya sumber belajar.
4.
Definisi teknologi
pendidikan menurut AECT (1972) lebih mengutamakan penyediaan fasilitas
pembelajaran.
5.
Definisi teknologi
pendidikan menurut AECT
(1977) lebih memfokuskan pada pemecahan masalah.
6.
Definisi teknologi
pendidikan menurut AECT (1994) mengharapkan teknolog
yang fokus pada bidang garapannya.
7.
Definisi teknologi pendidikan
menurut Wikipedia,ensiklopedia bebas, dapat mencakup sistem lain yang digunakan
dalam proses mengembangkan kemampuan manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar