PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN FISIK
PEMBAHASAN
A.
Ciri
– Ciri Pertumbuhan Fisik Pada Masa Anak-anak dan Masa Remaja
Pesatnya
pertumbuhan fisik pada masa remaja seringkali menimbulkan kejutan pada diri
remaja. Pakaian yang dimilikinya seringkali menjadi cepat tidak muat dan harus
membeli lagi. Terkadang remaja dikejutkan dengan perasaan bahwa tangan dan
kakinya terlalu panjang sehingga tidak seimbang dengan besar tubuhnya. Pada
remaja putri ada perasaan seolah bahwa tanpa dibayangkan sebelumnya kini buah
dadanya membesar. Oleh karena itu, seringkali gerak-gerik remaja menjadi
canggung dan tidak bebas.
Pada
remaja pria, pertumbuhan lekum menyebabkan suara remaja menjadi parau atau
membesar untuk beberapa waktu. Pertumbuhan kelenjar yang mencapai kematangan
mulai berproduksi menghasilkan hormon. Akibatnya, remaja mulai merasa tertarik
kepada lawan jenisnya. Ketertarikannya yang disebabkan oleh berkembangnya
hormon menyebabkan remaja pria mengalami mimpi basah. Pada remaja putri,
perkembangan hormon menyebabkan mereka mulai mengalami menstruasi yang
seringkali pada pertama kali mengalaminya, menimbulkan kegelisahan.
Datangnya masa remaja, ditandai oleh adanya perubahan-perubahan
fisik. Hurlock (1992) menyatakan bahwa perubahan fisik tersebut, terutama dalam
hal perubahan yang menyangkut ukuran tubuh, perubahan proposisi tubuh,
perkembangan ciri-ciri seks primer, dan perkembangan ciri-ciri seks sekunder.
Pertumbuhan yang terjadi pada fisik remaja dapat terjadi melalui
perubahan-perubahan, baik internal maupun eksternal.
1.
Perubahan Internal
Perubahan yang terjadi dalam organ dalam tubuh remaja dan tidak
tampak dari luar. Perubahan ini nantinya sangat mempengaruhi kepribadian
remaja. Perubahan tersebut adalah:
a.
Sistem Pencernaan
Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa,
usus bertambah panjang dan bertambah besar, otot-otot di perut dan dinding-dinding
usus menjadi lebih tebal dan kuat, hati bertambah berat dan kerongkongan
bertambah panjang.
b.
Sistem Peredaran Darah
Jantung tumbuh pesat selama masa remaja, pada usia tujuh belas atau
delapan belas, beratnya dua belas kali lebih berat pada waktu lahir. Panjang
dan tebal dinding pembuluh darah meningkat dan mencapai tingkat kematangan
bilamana jantung sudah matang.
c.
Sistem Pernafasan
Kapasitas paru-paru anak perempuan hampir matang pada usia tujuh
belas tahun, anak laki-laki mencapat tingkat kematangan baru beberapa tahun
kemudian, satu atau dua tahun setelah usia anak perempuan.
d.
Sistem Endoktrin
Kegiatan kelenjar kelamin yang meningkat pada masa remaja
menyebabkan ketidakseimbangan sementara dari seluruh sistem kelamin pada masa
awal remaja. Kelenjar-kelenjar seks berkembang pesat dan berfungsi, meskipun
belum mencapai ukuran yang matang sampai akhir masa remaja atau awal masa
dewasa.
e.
Jaringan Tubuh
Perkembangan kerangka berhenti rata-rata pada usia delapan belas
tahun. Jaringan selain tulang, khususnya bagi perkembangan otot, terus
berkembang sampai tulang mencapai ukuran yang matang.
2.
Perubahan Eksternal
Perubahan dalam tubuh seorang remaja yang mengalami datangnya masa
remaja ini terjadi sangat pesat. Perubahan yang terjadi, dapat dilihat pada
fisik luar anak.
Perubahan
tersebut ialah:
a.
Tinggi Badan
Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi matang pada usia antara
tujuh belas dan delapan belas tahun, rata-rata anak laki-laki kira-kira setahun
setelahnya. Perubahan tinggi badan remaja dipengaruhi asupan makanan yang
diberikan, pada anak yang diberikan imunisasi pada masa bayi cenderung lebih
tinggi dari pada anak yang tidak mendapatkan imunisasi. Anak yang tidak
diberikan imunisasi lebih banyak menderita sakit sehingga pertumbuhannya terhambat.
b.
Berat Badan
Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan
tinggi badan, perubahan berat badan terjadi akibat penyebaran lemak pada
bagian- bagian tubuh yang hanya mengandung sedikit lemak atau bahkan tidak
mengandung lemak. Ketidakseimbangan perubahan tinggi badan dengan berat badan
menimbulkan ketidakidealan badan anak, jika perubahan tinggi badan lebih cepat
dari berat badan, maka bentuk tubuh anak menjadi jangkung (tinggi kurus),
sedangkan jika perubahan berat badan lebih cepat dari perubahan tinggi badan,
maka bentuk tubuh anak menjadi gemuk gilik/gembrot (gemuk pendek).
c.
Proporsi Tubuh
Berbagai anggota tubuh lambat laun, mencapai perbandingan tubuh yang
baik. Ciri tubuh yang kurang proposional pada masa remaja tidak sama untuk
seluruh tubuh, ada pula bagian tubuh yang semakin proposional. Ada tiga jenis
bangun tubuh yang menggambarkan keanekaragaman perubahan proposisi tubuh, yaitu
endomorfik, mesomorfik dan ektomorfik. Endomorfik banyak lemak sedikit otot
(padded). Ektomorfik sedikit lemak sedikit otot (slender). Mesomorfik sedikit
lemak banyak otot (muscular).
d.
Organ Seks/Ciri Seks Primer
Baik laki-laki maupun perempuan organ seks mengalami ukuran matang
pada akhir masa remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun
kemudian (dewasa).
e.
Ciri-ciri Seks Sekunder
Ciri-ciri
seks sekunder yang utama, perkembangannya matang pada masa akhir masa remaja.
Ciri sekunder tersebut antara lain ditandai dengan tumbunya kumis
dan
jakun pada laki-laki sedangkan pada wanita ditanda dengan membesarnya payudara.
B.
Pengaruh
Pertumbuhan Fisik Terhadap Tingkah Laku Remaja
Perubahan fisik hampir selalu dibarengi dengan
perubahan perilaku dan sikap. Keadaan ini seringkali menjadi sedikit parah
karena sikap orang-orang yang berbeda di sekelilingnya dan sikapnya sendiri
dalam menanggapi perubahan fisik itu. Konsisten dengan konsep dasar bahwa
individu merupakan satu kesatuan psikofisik yang tidak dapat dipisah-pisahkan,
maka pertumbuhan fisik mempunyai pengaruh terhadap tingkah laku.
Dalam masa remaja, perubahan yang terjadi sangat
mencolok dan jelas sehingga dapat mengganggu keseimbangan yang sebelumnya sudah
terbentuk. Perilaku mereka mendadak menjadi sulit diduga dan seringkali agak
melawan norma sosial yang berlaku. Seberapa jauh perubahan pada masa remaja
akan mempengaruhi perilaku sebagaian besar tergantung pada kemampuan dan
kemauan anak remaja untuk mengungkapkan keprihatinan dan kecemasannya kepada
orang lain sehingga dengan begitu ia dapat memperoleh pandangan baru dan yang
lebih baik. Dunbar dalam Hurlock (1992) menjelaskan, reaksi efektif terhadap
perubahan utama ditentukan oleh kemampuan untuk berkomunikasi. Karena
berkomunikasi merupakan cara untuk mengatasi kecemasan yang selalu disertai
tekanan. Perubahan pada masa remaja sering mempengaruhi sikap dan perilakunya.
Hurlock
(1992) mengemukakan perubahan yang terjadi, yaitu:
1.
Ingin menyendiri
2.
Bosan
3.
Inkoordinasi
4.
Antagonis Sosial
5.
Emosi yang meninggi
6.
Hilangnya Kepercayaan Diri
7. Terlalu
sederhana
C.
Faktor
– Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik
Ada
sejumlah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik individu, yaitu:
1. Faktor Internal
a.
Sifat Jasmaniah yang diwariskan dari orang tuanya
Anak cendrung dapat lebih tinggi atau panjang dari anak lainnya jika
ayah dan ibunya atau kakeknya bertubuh tinggi dan panjang, begitupun
sebaliknya.
b.
Kematangan
Pertumbuhan fisik seolah-olah seperti sudah
direncanakan oleh faktor kematangan.
Meskipun anak itu diberi makanan yang bergizi, tetapi kalau saat kematangan
belum sampai, pertumbuhan itu tetap seperti tertangguhkan.
2. Faktor Eksternal
a.
Kesehatan
Anak yang sering sakit-sakitan pertumbuhan fisiknya akan terhambat,
sebaliknya anak yang sehat akan lebih bagus pertumbuhannya.
b.
Makanan
Anak yang kurang gizi pertumbuhannya akan terhambat,
sebaliknya yang cukup gizi pertumbuhannya akan lancar.
c.
Stimulasi lingkungan
Individu yang tubuhnya sering dilatih untuk meningkatkan percepatan
pertumbuhannya akan berbeda dengan yang tidak pernah mendapat latihan. Adapun
sebenarnya mengenai faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik ini sudah
dijelaskan di muka, pada bagian kondisi remaja yang mempengaruhi pertumbuhan
fisik tersebut.
D.
Usaha
Guru untuk Membantu Mengatasi Permasalahan Peserta Didik Berkaitan dengan
Pertumbuhan Fisiknya
Dalam batas-batas tertentu, proses pembelajaran dapat
diselenggarakan sedemikian rupa sehingga dapat membantu percepatan pertumbuhan
fisik subjek didik. Dalam proses pembelajaran itu dapat diupayakan berbagai
stimulus secara sistematis, antara lain:
1.
Menjaga kesehatan badan.
Hidup sehat, bersih, dan olah raga secara teratur akan dapat
membantu menjaga kesehatan pertumbuhan tubuh. Namun, bila ternyata masih juga
terkena penyakit, haruslah segara diupayakan agar lekas sembuh. Sebab kesehatan
sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik.
2.
Memberi makanan yang baik.
Makanan yang baik ialah makanan yang banyak mengandung gizi, segar,
sehat, dan tidak tercemar oleh kotoran atau penyakit. Baik buruknya makanan
akan menentukan pula pertumbuhan anak.
Implikasinya
bagi pendidikan adalah perlunya memperhatikan faktor berikut :
a.
Menyediakan sarana dan
prasarana. Faktor sarana dan prasarana ini jangan sampai menimbulkan gangguan
kesehatan pada anak. Misalnya ruangan kelas, tempat duduk dan meja, dan
sebagainya.
b.
Waktu istirahat. Untuk
menghilangkan rasa lelah dan mengumpulkan tenaga baru, istirahat yang cukup
sangat diperlukan.
c.
Diadakannya jam olah raga bagi
siswa. Pelajaran olah raga sangat penting bagi pertumbuhan fisik anak karena
dengan olah raga yang dijadwalkan secara teratur oleh sekolah berarti
pertumbuhan fisik anak akan memperoleh stimulasi secara teratur pula.
Permasalahan dalam pertumbuhan fisik sering disebabkan karena
perasaan dan pikiran mengenai fisiknya. Remaja banyak perhatian terhadap
kelompok, perilaku remaja akan banyak dipengaruhi oleh perilaku kelompok.
Pengembangan program kelompok remaja ke arah yang positif oleh sekolah dan para
tokoh masyarakat merupakan upaya membantu para remaja dalam perubahan fisik
mereka. Kegiatan bernilai posotif seperti olah raga, pramuka, dan seni dapat
memupuk pertumbuhan fisik remaja, sedangkan yang bernilai negatif seperti
ngebut, begadang, miras, dan semacamnya yang mengganggu kesehatannya. Maka
untuk itu, misalnya pembentukan kelompok belajar atas bimbingan guru dan atau
orang tua merupakan kegiatan yang membentuk mereka untuk belajar teratur dan
bertanggungjawab.
Di samping upaya yang telah dikemukakan di atas,
baik guru maupun orang tua perlu membantu remaja agar memahami keadaan fisik
dan perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya serta masalah berkaitan
dengan perubahan tersebut. Penjelasan atau informasi yang diberikan pada remaja
dapat meliputi berbagai hal, yaitu berkaitan dengan kesehatan, penataan diri, konsep tentang daya tarik, dan lain-lain.
PENUTUP
KESIMPULAN
Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan
merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan fisik remaja
tersebut bukan saja menyangkut bertambahnya ukuran tubuh dan berubahnya
proporsi tubuh, melainkan juga meliputi perubahan ciri-ciri yang terdapat pada
kelamin utama dan kedua. Baik laki-laki maupun perempuan, perubahan fisik
mengikuti urutan-urutan tertentu.
Kondisi yang mempengaruhi perkembangan remaja adalah; pengaruh
keluarga, pengaruh gizi, gangguan emosional, jenis kelamin, status sosial
ekonomi, kesehatan, dan pengaruh bentuk tubuh. Disamping itu pengaruh
lingkungan juga mempengaruhi perkembangan fisik remaja. Seberapa jauh perubahan
pada masa remaja akan mempengaruhi perilaku sebagaian besar tergantung pada kemampuan
dan kemauan anak remaja untuk mengungkapkan keprihatinan dan kecemasannya
kepada orang lain sehingga dengan begitu ia dapat memperoleh pandangan baru dan
yang lebih baik.
Perubahan pada masa remaja sering mempengaruhi sikap
dan perilakunya. Hurlock (1992) mengemukakan perubahan yang terjadi, yaitu:
ingin menyendiri, bosan, inkoordinasi, antagonis sosial, emosi yang meninggi,
hilangnya kepercayaan diri, dan terlalu sederhana. Sejumlah faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan fisik individu, yaitu, faktor internal (sifat
jasmaniah yang diwariskan dari orang tuanya dan kematangan) dan faktor
eksternal (kesehatan, makanan, dan stimulasi lingkungan).
Faktor-faktor internal dan eksternal yang semuanya
ikut mempengaruhi pertumbuhan individu mudah dimengerti bahwa pertumbuhan fisik
itu akan sangat bervariasi. Perbedaan faktor keturunan, kondisi kesehatan, gizi
makanan, dan stimulasi lingkungan menyebabkan perbedaan pertumbuhan fisik
individu
Implikasinya bagi pendidikan adalah perlunya
menyediakan sarana dan prasarana, waktu istirahat, dan diadakannya jam olah
raga bagi siswa. Upaya untuk pertumbuhan remaja meliputi; memberi makanan yang
baik dan menjaga kesehatan badan. Kegiatan bernilai posotif seperti olah raga,
pramuka, dan seni dapat memupuk pertumbuhan fisik remaja, serta pembentukan
kelompok belajar. Di samping upaya yang telah dikemukakan, baik guru maupun
orang tua perlu membantu remaja agar memahami keadaan fisik dan
perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya serta masalah berkaitan dengan
perubahan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar